KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin,
segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis untuk menyelesaikan makalah Kinesiologi dan Biomekanika Olahraga. Kemudian Shalawat dan salam kita kirimkan
untuk junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Makalah
ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak yang membimbing perkuliyahan
ini, kemudian Kedua orang tua yang telah mendukung baik secara moril maupun
materil, seterusnya rekan- rekan mahasiswa Ilmu Keolahragaan dan segenap pihak
yang mendukung kelompok kami.
Semoga
bimbingan yang Bapak, Ibu dan rekan-rekan berikan menjadi amal ibadah dan
mendapat ridho dari Allah SWT.
Penulis
menyadari keterbatasan ilmu yang dimiliki, sehingga mungkin terdapat kesalahan
dan kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amin
Padang, Oktober 2013
Penulis
|
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar............................................................................................. i
Daftar
Isi...................................................................................................... ii
BAB
I Pendahuluan
A. Latar
Belakang Masalah................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan
Masalah................................................................................ 2
BAB
II Pembahasan
A. Permainan
Bola Volly...................................................................... 3
B. Teknik
Dasar, Kontraksi Otot dan Pergerakan Sendi...................... 3
C. Analisis
Mekanika Gerak................................................................. 11
D. Kontraksi
Otot................................................................................. 17
E. Sistem
Energi................................................................................... 20
F. Metode
Latihan................................................................................ 21
BAB
III Penutup
A. Kesimpulan...................................................................................... 27
B. Saran................................................................................................ 27
Daftar
Pustaka............................................................................................. 28
|
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Permainan bola voli
diciptakan pada tahun 1895 oleh Willam Morgan di kota
Hokyoke, Massachusset, Amerika Serikat. Nama semula
permainan bola voli adalah mintonette, cara memainkan bola hampir
sama dengan permainan badminton. Berkat usaha Morgan bola voli berkembang
pesat di Amerika, sejalan dengan perkembangannya oleh Dr.A.T. Halsted
Sprngfield diubah namanya menjadi volleyball yang berarti memvoli bola
tanpa memantul lantai, melintasi jaring secara bergantian. Tahun 1900 permainan
bola voli sudah dikenal di India yang dibawa oleh seorang ahli pendidikan
Jasmine dari YMCA yang bernama De Gray. Permainan bola voli masuk di Indonesia
pada tahun 1928 pada jaman penjajahan Belanda melalui guru-guru Belanda yang
mengajar di sekolah-sekolah lanjutan. Sejak PON II di Jakarta tahun 1951 sampai
sekarang bola voli termasuk cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.
Dengan perkembangan
bola voli yang begitu pesat menantang para guru dan ahli untuk menciptakan
metode-metode latihan baru dengan kombinasi teknik yang lebih efektif. Sekarang
ini permainan bola voli tidak hanya dimiliki oleh negara-negara maju,
perkembangannya merata bahkan di Indonesia sudah sampai ke pelosok desa.
Untuk dapat
menghasilkan tim-tim yang tangguh setiap tim harus mampu memanfaatkan potensi
tim, yang meliputi potensi dalam grup dan potensi yang dimiliki oleh
masing-masing pemain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi
maksimal dalam cabang olahraga.
|
|
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa saja teknik dasar dalam
permainan bola volly?
2.
Bagaimana keadaan fisik
motorik dan keadaan fisiologi dalam permainan bola volly?
3.
Bagaimana kontraksi otot
dalam bola volly?
4.
Apa saja sendi yang berperan
dalam gerakan teknik dasar permainan bola volly?
5.
Bagaimana mekanika gerak
dalam bola volly?
6.
Apa saja metoda latihan
untuk meningkatkan motorik dalam olahraga bola volly?
C. TUJUAN
PENULISAN
Ada pun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja teknik
permainan bola volly, keadaan fisik serta keadaan motorik, kontraksi otot,
sendi, mekanika gerak dan metode latihan yang baik untuk meningkatkan
perkembangan motorik dalam permainan bola volly.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permainan Bola Voli
Permainan bolavoli pada dasarnya merupakan permainan yang menyenangkan dan
biasa dijadikan rekreasi di waktu jenuh setelah melakukan aktivitas.
Perkembangan bolavoli sangat cepat seiring dengan perkembangan olahraga
sehingga bolavoli tidak hanya untuk rekreasi dan untuk mengisi waktu luang
tetapi berkembang sebagai suatu profesi dan menuntut prestasi tinggi.
Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan bolavoli adalah permainan
yang dimainkan oleh enam orang tiap team dan dilakukan di lapangan yang
bentuknya persegi panjang, ditengahnya dibatasi net yang fungsinya untuk
memisahkan pemain antar team. Teknik dasar
sangat besar pengaruhnya terhadap permainan ini, baik dan jeleknya permainan
tergantung penguasaan teknik dasar pemain dan penegakan peraturan permainan
oleh wasit.
(Wikipedia bahasa Indonesia)
B. Teknik Dasar, Kontraksi Otot serta Pergerakan Sendi
dalam Bola Volly
1. Pasing
Passing merupakan suatu teknik dalam perainan bola voli yang tujuannya
adalah untuk mengoper bola kesuatu tempat atau kepada teman sendiri dalam satu
regu. Passing terbagi dua macam, diantaranya:
a. Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)
·
Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
·
Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain
dirapatkan.
·
Gerakan tangan disesuaikan dengan
keras/lemahnya kecepatan bola.
b. Passing Ke atas (Pukulan/pengambilan tangan ke atas)
·
Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
·
|
·
|
·
Menggunakan gerakan kaki untuk menambah
power
Menurut Durrwachter (1982:52) ada beberapa langkah-langkah gerakan teknik
dasar passing bawah dimulai posisi siap melakukan passing sampai
posisi setelah melakukan passing:
·
Posisi Siap
Menunggu Kedatangan Bola
Tubuh agak membungkuk, sikap kaki seperti hendak melangkah dengan posisi
kaki selebar bahu, lengan bawah diangkat sehingga mendatar. Dari gerakan
tersebut kekuatan otot tungkai sangant dominan terutama otot-otot pada tungkai
bawah, karena posisi telapak kaki yang jinjit, sehingga diperlukan kekuatan
otot tungkai bawah bagian belakang yang baik.
·
Bola Dipantulkan dengan Lengan Bawah
Bola mengenai kedua lengan bawah secara bersamaan dan terpantul ke atas
lagi, gerak lengan lebih mirip sikap mengangkat atau mendorong, dan bukan
memukul. Dalam hal ini otot lengan berperan dalam sukses tidaknya pasing bawah.
Otot bisep dan trisep sebagai penopang lengan atas juga sangat berperan
memberikan dorongan kekuatan dalam melakukan pasing, terlebih pada saat
melakukan pasing atas, dorongan dari lengan sangat membantu.
Passing bawah merupakan upaya pemain
dengan menggunakan sisi bagian dalam lengan bawah untuk mengoperkan bola yang
dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri.
Pergerakan sendi :
·
Passing atas
-
Alat gerak atas (tangan) : gerakan flexi dan extensi.
-
Alat gerak bawah (tungkai) : gerakan flexi dan
extensi.
·
|
-
Alat gerak atas (tangan) : gerakannya adduksi.
-
Alat gerak bawah (tungkai) : gerakannya flexi dan
extensi.
2. Servis
Servis adalah
sentuhan pertama dengan bola. Dalam perkembangannya servis menjadi suatu
senjata yang ampuh untuk menyerang. Jadi teknik dasar servis tidak boleh
diabaikan. Kemudian servis yang dilakukan atau pemanfaatannya dikelompokkan
pada keterampilan pemain. Tetapi tujuannya adalah sebagai penyerangan yang
pertama, sehingga keterampilan ini membutuhkan kondisi fisik yang baik.
Service ada beberapa macam:
a. Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas
seperlunya. Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan
dari atas.
b. Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak
memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk
memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
c.
Service mengapung adalah service atas
dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan service mengapung
adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu
tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan
ayunan yang sangat pendek.
Yang perlu
diperhatikan dalam service antara lain :
1. Sikap badan dan pandangan.
2. Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
3. Saat kapan harus memukul bola.
|
·
melempar bola ke atas, dalam hal ini dalam upaya
melempar dibutuhkan kekuatan otot-otot lengan yang cukup kuat terutama deltoid
sebagai pangkal lengan yang juga didukung oleh pektoralis mayor dan lattisimus
dorsi.
·
Memukul bola, fase ini merupakan fase terpenting dalam
melakukan teknik servis. Kekuatan akan berumpu pula pada otot-otot bahu, dada,
dan triceps.
·
Follo trough, merupakan fase tindah lanjut. Ini
menunjukkan bahwa kelompok anggota gerak atas berfungsi maksimal.
Dalam teknik mahir sevis dapat dilakukan dengan
melompat, atau biasa disebut dengan jump serve. Teknik yang dilakukan hanya
menambah saat melompat keudara yang tentunya melibatkan otot-otot tungkai,
gluteus atau trunk. Jadi dalam servis dibutuhkan hampir seluruh melobatkan
otot-otot bagian tubuh.
Kontraksi otot saat
servis
Kontraksi otot pada
saat gerakan servis adalah kontraksi otot isometrik. Hal ini dikarenakan pada
saat servis otot mengalami kontraksi tapi tidak memberi perubahan pada panjang
otot. Peristiwa yang terjadi pada saat kontraksi isometrik yaitu sakormer,
kepala myosin menarik aktin tanpa terjadi pemindahan dari troponim satu ke
troponim lain atau tidak terjadi mekanisme sliding. Efek dari mekanisme ini
setiap sakermer tidak berubah panjangnya. Bafirman(2013:73)
Pergerakan sendi
·
Servis atas
-
Alat gerak atas (tangan) : gerakannya endorotasi
·
Servis bawah
-
Alat gerak atas (tangan) : gerakannya adduksi
-
Alat gerak bawah (tungkai) : gerakannya flexi dan
extensi
3.
|
Smash
merupakan teknik yang menjadi andalan untuk menyerang agar mendapatkan poin.
Saat melakukan smash kekuatan dan power otot sangat menentukan keberhasilan
melakuan smash.
a. Tolakan
Pada tahap
tolakan ini, kaki berikutnya dilangkahkan hingga kedua telapak kaki hampir
sejajar dan salah satu kaki agak ke depan sedikit untuk mengerem gerak ke
depan, dan sebagai persiapan meloncat ke arah vertikal. Kedua lengan diayun ke
belakang atas sebatas kemampuan berupa gerak rotasi bahu. Bersamaan dengan
gerakan ini, kaki ditekuk sehingga lutut membentuk sudut kurang lebih 110º yang
merupakan sudut yang efektif untuk menolak karena dengan sudut
tarikan otot yang besar akan menghasilkan gaya besar, terlebih karena sudut ini
bekerja pada sendi lutut yang mempunyai sistem katrol anatomik pada sendi lutut
yang bersifat ellipsoidea rangkap (sendi bujur telur). Setelah itu badan siap
untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang depan.
Gerakan ini merupakan gerak fleksi tungkai bawah (flexi genu) yang
melibatkan otot hamstring dan gerak dorsoflexi yang melibatkan
otot tibialis anterio untuk persiapan menolak.
Tahap
menolak secara kontinu dilanjutkan gerakan meloncat dengan tumit dan jari kaki
menghentak tanah. Gerakan ini merupakan gerak ekstensi tungkai bawah (ekstensi
genu) yang melibatkan otot quadricep feimoris dan
gerakan plantarflexi yang melibatkan otot gastrocnemius.
Sambil meloncat kedua lengan diayunkan ke depan atas yang merupakan gerak
rotasi bahu ke atas (anteflexi) pada sendi bahu yang bersifat globoidea
(sendi peluru) dengan melibatkan otot deltoideus, otot
pectoralis major, otot biceps brachii, dan otot coracobrachialis.
Sesaat setelah meloncat ketika tubuh melayang di udara posisi togok membusur ke
belakang, yang merupakan gerak hiperekstensi togok (kayang). Telapak kaki, pergelangan
kaki, panggul, dan togok digerakkan serasi untuk memperoleh rangkaian gerak
yang sempurna agar terwujud gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
b.
|
Keterampilan
ini merupakan kerja koordinasi mata tangan dalam upaya menepatkan saat yang
tepat dari jangkauan lompatan yang tertinggi dengan keberadaan bola yang jatuh.
Dalam fase ini kerja otot-otot perut dan punggung sangatlan dominan
Ketika tubuh
melayang di udara, jarak bola di depan atas sejangkauan lengan pemukul. Segera
lengan dilecutkan ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan lengan ke depan
sejauh jangkauan atau raihan legan terpanjang dan tertinggi. Bola dipukul
secepat dan setinggi mungkin dengan perkenaan bola dan telapak tangan tepat
pada bagian tengah atas bola. Pergelangan tangan aktif menghentak ke depan
dengan telapak tangan dan jari menutup bola yang merupakan gerak fleksi
pergelangan tangan dengan melibatkan otot flexor carpi radialis dan otot
flexor pollicis longus pada sendi pergelngan tangan yang bersifat ellipsoidea
(sendi bujur telur). Setelah perkenaan dengan bola, lengan pemukul membuat
gerakan lanjutan ke arah garis tengah badan (gerak retrofleksi) yang melibatkan
otot deltoideus, otot pectoralis major,dan otot lactisimus
dorsi, dengan diikuti gerak tubuh membungkuk (gerak fleksi togok) yang
melibatkan otot abdominis dan otot pectineus. Gerakn lecutan
lengan, telapak tangan, togok, tangan yang tidak memukul, dan kaki harus
harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada di udara. Pukulan
yang benar akan menghasilkan jalannya bola yang keras dan cepat menurun ke
tanah dengan putaran yang cepat ke arah depan (top spin).
Pukulan
menjadi penting juga untuk menunjukkan pukulan yang terkuat. Dengan kuatnya
pukulan memberikan peluang untuk mendapatkan poin. Saat memukul, otot yang
terlibat langsung adalah kelompok bahu seperti deltoid, travezeus dan triceps
serta otot lengan bagian bawah.
c. Pendaratan.
Dalam fase
pendaratan, otot-otot tungkai menjadi domonan pula dalam menahan berat badan.
Gerakan selanjutnya setelah memukul bola di atas net adalah mendarat dengan
kedua kaki mengeper dengan menekuk lutut (gerak fleksi tungkai bawah) yang
lentur untuk meredam perkenaan kaki dengan tanah. Pendaratan dilekukan dengan
jari-jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong ke depan
dengan memperlambat gerakan. Perlambatan gerakan dilakukan untuk memperkecil
momentum hingga menjadi nol (berhenti bergerak) untuk mencegah cedera dalam
bentuk kerusakan sendi.
|
Pergerakan sendi
-
Alat gerak atas (tangan) : gerakannya rotasi
-
Alat gerak bawah (tungkai) : geakannya flexi dan
extensi
4. Blok
Teknik dasar
block dalam bolavoli memiliki rangkaian gerakan yang melibatkan
otot-otot yang berada pada ekstremitas superior maupun ekstremitas
inferior. Tinjauan anatomi gerakan block dalam bolavoli harus secara
keseluruhan guna memperoleh hasil yang maksimal. analisis gerak secara anatomi
untuk teknik dasr block adalah sebagai berikut:
a. Sikap awal
Berdiri
tegak bertumpu pada kedua kaki menghadap ke net, kedua tangan diletakkan di
depan dada dan telapak tangan posisi membuka. Sikap awal untuk menentukan
efisiensi gerakan yang dilakukan. Untuk mendapatkan efisiensi gerakan dalam
melakukan block maka posisi tangan ditemptkan di depan dada sehingga
dapat memperhitungkan ketepatan dengan bola pada saat melakukan block di
depan net.
Pada sikap
awal ini ada gerak abduksi pada tungkai pada saat kedua tungkai dibuka selebar
bahu. Kemudian pada togok belum terjadi gerakan otot. Namun pada lengan sudah
terjadi gerak endorotasi oleh karena posisi tangan bersiap untuk melakukan block.
Kelompok
otot yang bekerja pada saat gerakan endorotasi tersebut antara lain subscapularis,
pectoralis major, Biceps brachii, Triceps brachii, brachioradialis, Pronator
teres, Flexor carpi radialis, Palmaris Longus, dan Flexor digitorum
superficialis.
b.
|
Untuk
perlakuan tumpuan loncatan menggunakan dua kaki untuk menumpu dan ujung kaki
sebagai tolakan. Tumpuan kaki pada saat akan melakukan latihan Block di
depan net. Bertumpu pada kedua kaki kemudian dorong badan ke atas menggunakan
tumit dan kekuatan otot tungkai.
Terjadi
gerak Plantar Flexi pada otot kaki pada saat tumpuan loncatan untuk
mendorong ke atas. Kemudian pada tungkai bawah terjadi kontraksi pada otot flexor
digitorum longus, soleus dan gastrocnemius pada saat melakukan
loncatan ke atas. Dan selanutnya terjadi kontraksi pada otot-otot bagian
hamstring dan musculus gluteus maximus. Pada otot-otot pada bagian
abdomen juga terjadi kontraksi mulai dari kelompok otot rectus abdominis,
Seratus anterior, Pectoralis mayor, dab lattisimus dorsi. Kontraksi
terjadi pada saat loncatan vertikal.
Kemudian
diiringi kontraksi pada otot bagian punggung diantaranya otot punggung, musculus
deltoideus, dan Trapezius. Dan untuk rangkaian gerakan terakhir pada
saat loncatan yaitu otot-otot pada bagian lengan terjadi gerakan elevasi saat
tangan merintang di atas net, kemudian perputaran pada articulatio humeri dan
articulation cubiti. Serta diikuti kontraksi pada musculus deltoideus.
Gerakan tangan menjadi poin utama dalam rangkain gerakan teknik block karena
digunakan sebagai pembendung serangan.
c. Gerakan saat
pendaratan
Pendaratan
menggunakan tumpuan dua kaki dengan luas permukaan tumpuan selebar bahu.
Dalam gerakan pendaratan ini setelah bertumpu pada ujung kaki sebagai awal
tumpuan kemudian berlanjut dengan seluruh telapak kaki untuk merubah posisi
tubuh menjadi stabil serta menggunakan posisi tumpuan kaki selebar bahu dan
membuat tubuh dalam keadaan setimbang.
Yang menjadi
poin utama gerakan pada saat pendaratan adalah anteflexi pada plantar
fascitis dan plantar fascia sebagai kebalikan dari gerakan pada saat
meloncat. Tingkat kompleksitas dari gerakan block sangat
memerlukan kajian yang mendalam terhadapnya. Oleh karena itu tinjauan secara
anatomi maupun mekanika gerak sangat dibutuhkan dalam menganalisa model-model
gerakan block dalan bolavoli.
|
-
Alat gerak atas (tangan) : gerakannya adduksi
C. Analisis Mekanika Gerakan Dalam Permainan Bolavoli
1.
Pasing
·
Posisi siap melakukan passing
Saat posisi
siap akan melakukan passing, salah satu kaki didepan dan kedua kaki
ditekuk dan tubuh agak condong ke depan. Tubuh agak membungkuk, sikap kaki
seperti hendak melangkah dengan posisi kaki selebar bahu, lengan bawah diangkat
sehingga mendatar. G. Durrwachter (1982:52)
·
Posisi tubuh dan kaki
Saat sikap
awal badan agak ditekuk, dan kaki didepan ditekuk selebar bahu, kemudian saat
perkenaan bola, badan agak tegak dan kaki lurus mengikuti arah gerakan lengan. Gerak
tangan menyongsong bola yaitu lutut ditekuk, posisi berjongkok rendah atau
melangkah lebar, punggung rata, siku setinggi lutut. G. Durrwachter (1982:52).
Gerakan
ancang-ancang, rentangan tubuh cepat serta gerak mengikuti arah bola yang
terpantul, jadi gerak lengan yang panjang dan diarahkan memperbesar ketepatan
dan pengoperan bola. Dalam pengembangan model latihan passing bawah
bolavoli ini akan membuat pembelajaran latihan passing bawah yang
mudah dipahami dan dilakukan, dengan menggunakan pengenalan gerak-gerak dasar
yang sederhana dan mudah dilakukan.
Dari sikap
membungkuk, tubuh serta lengan diangkat menyongsong bola, gerak lengan pada
persendian bahu, tubuh atas tetap tegak, lengan lurus. Kalau tubuh atau lengan
sampai membengkok, maka hasil pantulan bola tidak bagus.
|
Dalam
melakukan pasing juga dituntut untuk cepat bergerak jika bola diluar jangkauan,
seperti yang dipaparkan di atas jika saat melakukan pasing harus stabil, tetapi
tetap mudah melakukan gerakan, yaitu dengan cara jinjit, posisi telapak kaki
tidak boleh bertumpu semuanyakarna akan meningkatkan stabilitas, jika kita
jinjit, maka stabilitas akan terkurangi.
2.
Servis
Posisi kaki saat servis yaitu dengan membuka kaki
selebar bahu serta salah satu kaki berada di depan, hal ini bertujuan untuk
menambah keseimbangan, serta saat melakukan gerak lanjutan menjadi mudah karena
posisi kaki salah satu sudah di depan.
Tangan yang akan memukul bola harus lurus sewaktu
menyentuh bola. Karena dalam prinsip biomekanika, hidayat (1997:132) mengatakan
bahwa pada suatu gerak rotasi, kecepatan berbanding lurus dengan jari-jarinya.
Sehingga ntuk memperoleh hasil serfis yang keras harus meluruskan lengan saat
impact dengan bola.
3.
Smash
Bentuk serangan dalam permainan bola voli yang mempunyai ciri-ciri menukik,
tajam, dan cepat. Cara melakukannya adalah ;
·
Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu
(tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah
kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang-ancang sebanyak 2 sampai 4
langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur-angsur
merendah untuk membantu tolakan.
·
|
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan
salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan
meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas
kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap
untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
·
Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan
mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas.
Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi
merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan
vertikal.
·
Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan
kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan
terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi
mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian
atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan &
jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan
lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak
lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus
harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan
yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.
·
Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk
meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki
bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua
kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.
|
4. Blok
Teknik dasar
block bolavoli juga memerlukan kajian biomekanik yang sangat dalam.
Rangakaian gerakan dalam teknik block memerlukan kajian mekanis untuk
dapat memperoleh tingkat efisiensi dari gerakannya sehingga penguasaan
tekniknya maksimal. Urutan teknik block dalam bolavoli dilaksanakan
dengan prinsip-prinsip mekanis untuk melakukan rangkaian terhadap gerakan
selanjutnya. Tinjauan mekanis terhadap rangkaian gerakan block bolavoli
adalah sebagai berikut:
·
Sikap awal
Berdiri
tegak bertumpu pada kedua kaki menghadap ke net, kedua tangan diletakkan di
depan dada dan telapak tangan posisi membuka. Sikap awal untuk menentukan
efisiensi gerakan yang dilakukan. Untuk mendapatkan efisiensi gerakan dalam
melakukan block maka posisi tangan ditemptkan di depan dada sehingga
dapat memperhitungkan ketepatan dengan bola pada saat melakukan block di
depan net.
Untuk sikap
awal ini menganut pengertian dari hukum kesetimbangan pertama yaitu “Badan
selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi dari titik berat badan tersebut
jatuh dalam bidang tumpuannya. Hidayat (1997:27).” Dalam perlakuan sikap awal
ini masih menggunakan posisi berdiri dengan tumpuan kaki selebar bahu dan
membuat tubuh dalam keadaan setimbang karena sebagai awal persiapan menuju
gerakan selanjutnya.
·
Gerakan Pelaksanaan
-
Tumpuan Loncatan
Untuk
perlakuan tumpuan loncatan menggunakan dua kaki untuk menumpu dan ujung kaki
sebagai tolakan. Tumpuan kaki pada saat akan melakukan latihan Block di
depan net. Bertumpu pada kedua kaki kemudian dorong badan ke atas menggunakan
tumit dan kekuatan otot tungkai.
|
-
Posisi tungkai saat meloncat
Posisi
tungkai diharapkan lurus sehingga tidak menjadi beban pada saat melakukan
loncatan ke atas. Loncatan ke atas juga akan dipengaruhi oleh posisi
anatomis tubuh pada saat meloncat sehingga dapat menghasilkan loncatan
maksimal. Posisi tungkai diharapkan lurus karena untuk tetap menjaga titik
berat badan berada di tengah antara tungkai dan togok sehingga memungkinkan
sikap seluruh badan tetap tegak.
-
Posisi togok saat loncatan (pada saat melayang)
Posisi togok
juga diharapkan tetap tegak pada saat melakukan loncatan. Hal ini bertujuan
untuk menghasilkan loncatan maksimal secara vertikal sehingga jangkauan yang
diperoleh tetap maksimal. Posisi togok yang lurus pada saat melakukan loncatan
ke atas diharapkan untuk menjaga kestabilan serta titik berat badan tetap pada
posisinya.
-
Posisi tangan saat loncatan (merintang di depan net)
Posisi kedua
tangan lurus dengan kedua telapak tangan dibuka selebar-lebarnya untuk
membendung serta merintang serangan dari lawan. Kestabilan titik berat badan
akan berubah oleh karena posisi tubuh yang berbeda-beda. Hidayat (1997:15).
Posisi kedua tangan lurus ke atas dikarenakan untuk meraih jangkauan paling
tinggi pada saat membendung serangan serta mempertahankan posisi titik berat
badan sehingga posisi badan tetap stabil meskipun meloncat pada titik maksimal.
kedua telapak tangan dibuka selebar-lebarnya dikarenakan selain untuk
membendung dengan halangan paling luas juga untuk mempertahankan kesetimbangan
bola yang datang dengan permukaan bendungan yang luas juga memaksimalkan
tumbukan bola dengan tangan agar lenting sempurna.
·
|
Pendaratan
menggunakan tumpuan dua kaki dengan luas permukaan tumpuan selebar bahu. Perubahan
luas permukaan tumpuan dengan memperkecil bidang tumpuan untuk pendaratan maka
sikap atau posisi tubuh akan semakin labil. Sesuai dengan bunyi hukum kesetimbangan
kedua “Stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuannya. (Hidayat
1997:29).” Untuk melakukan gerakan pendaratan diperlukan posisi tubuh yang
labil pada saat awal mendarat dengan ujung kaki sebagai awal tumpuan sehingga
badan akan lebih mudah digerakkan. gerakan pendaratan ini selanjutnya
menganut pengertian dari hukum kesetimbangan pertama yaitu “Badan selalu dalam
keadaan setimbang selama proyeksi dari titik berat badan tersebut jatuh dalam
bidang tumpuannya. Hidayat (1997:27).” Dalam gerakan pendaratan ini setelah
bertumpu pada ujung kaki sebagai awal tumpuan kemudian berlanjut dengan seluruh
telapak kaki untuk merubah posisi tubuh menjadi stabil serta menggunakan posisi
tumpuan kaki selebar bahu dan membuat tubuh dalam keadaan setimbang.
·
Gerakan langkah kaki ke samping
Pada
pelaksanaan teknik block saat pertandingan, ada saat dimana pemain harus
melakukan block diluar posisi dimana pemain tersebut berada. Footwork
atau langkah kerja kaki akan sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan block tersebut.
Sesuai
dengan bunyi hukum kesetimbangan kedua “Stabilitas berbanding lurus dengan luas
bidang tumpuannya. (Hidayat 1997:29).” Untuk melakukan langkah ke samping
diperlukan posisi tubuh yang labil sehingga badan akan lebih mudah
digerakkan. Bertumpu dengan menggunakan ujung kaki untuk mempermudah
langkah ke samping dan mempermudah untuk melakukan rangkaian gerakan
selanjutnya dengan ujung kaki sebagai tumpuan loncatan. Aspek untuk mempermudah
langkah ke samping adalah pemindahan proyeksi titik berat badan. “Titik berat
adalah titik dimana gaya berat benda atau anggota tubuh itu bekerja. Dapat juga
dikatakan bahwa titik berat adalah titik yang mewakili berat dari benda atau
tubuh, (Hidayat 1997:11).”. jika berat tubuh digesr ke arah samping maka secara
otomatis tubuh akan bergeser ke samping. Begitu juga dengan gerakan langkah ke
samping untuk melakukan block berkawan. Memindahkan titik berat badan ke
arah samping menuju posisi yang akan dicapai. Tinjauan biomekanika terhadap
gerakan-gerakan yang terkandung dalam suatu teknik dasar cabang olahraga
mempunyai peranan yang cukup penting. Gerakan yang dilakukan dapat dianalisa
secara cermat untuk menentukan posisi gerakan serta efisiensi dari gerakan
tersebut. Menurut Mc Ginnis (2005:4) aplikasi dari biomekanika untuk
improvisasi teknik dasar olahraga dapat terjadi melalui dua cara: 1) Guru atau
pelatih harus menggunakan pengetahuan tentang mekanika gerak untuk melakukan
koreksi atau membetulkan gerakan dari murid atau atlet untuk melakukan improvisasi
terhadap pelaksanaan gerak atau seorang peneliti biomekanika gerak harus
menemukan hal yang baru dan lebih efektif dari segi teknik untuk menampilkan
gerak ketrampilan yang baru. 2) Cara yang kedua adalah peneliti biomekanika
menggunakan metode analisis biomekanika kuantitatif untuk menemukan
teknik-teknik baru yang nantinya disebarluaskan kepada guru atau pelatih.
17
Sumber : internet.
http//blogfadiel. Analisis
Biomekanika Bolavoli/html
17
|
D. KONTRAKSI OTOT DALAM TEKNIK DASAR
PERMAINAN BOLA VOLLY
1.
Kontraksi Isotonik
Adalah suatu kontraksi
yang mana otot bekerja mengalami pemendekan yang mengakibatkan terjadinya
perubahan jarak otot dari panjang asal. Bafirman (2013:71)
Contoh gerakan : lengan pada saat
memblok, lengan pada saat passing atas, lengan pada saat smash.
2.
Kontraksi isometrik
Disebut juga dengan
kontraksi statis yaitu suatu kontraksi dimana otot tidak mengalami perubahan
bentuk panjang otot. Bafirman (2013:73)
|
3.
Kontraksi isokinetik
Kontraksi yang mana
tegangan otot di kembangkan kemudian
memendek dengan kecepatan gerak maksimal yang tetap dengan ruang gerak sendi
yang luas, Bompa (1994).Konsep dasarnya yaitu otot melawan tahanan secara
maksimal pada seluruh lintasan gerak. Bafirman (2013:74)
Contoh gerakan : gerakan pada saat smash
dan passing atas.
4.
Kontraksi plyometrik
Pola plyometrik pada
dasarnya adalah pola isotonik, yaitu otot mengalami pemendekan ke arah pusat
sarkormer dengan di dahului tarikan pemanjangan.Dalam kegiatan olahraga
kontraksi ini di wujudkan dalam kerja yang meledak (melempar,meloncat).
Bafirman (2013:75)
Contoh gerakan : tungkai pada saat memblok,
tungkai pada saat smash, tungkai pada saat passing atas.
KEADAAN FISIK MOTORIK
Dalam permainan bola
volly keadaan fisik yang diharapkan itu diantaranya postur tubuh yang tinggi
dan ringan sehingga untuk mampu melakukan teknik dalam permainan bola volly
dengan baik. Serabut otot yang dimilikinya dominan serabut otot putih (fast
tuich). Karena pada cabang olahraga ini komponen kondisi fisiknya dominan pada
kemampuan daya ledak, sehingga tergolong kepada sistem energi anaerobik.
Komponen kondisi fisik
yang terapat di dalam permainan bola volly diantaranya :
1)
Kekuatan
Adalah kemampuan maksimal ntuk melakukan
gaya dan melawan gaya (Costill ,1979).
Gerakan bola volly yang memerlukan
kekuatan pada saat smash, block, passing, dan pada saat melakukan service.
2)
|
Adalah kekuatan dan kecepatan kontraksi
otot secara dinamis, eksplosive dalam waktu yang cepat (Annarino,1976)
Gerakan bolla volly yang memerlukan daya
ledak adalah otot tungkai pada saat melakukan smash dan block.
3)
Kecepatan
Adalah suatu kemampuan bersyarat untuk
menghasilkan gerakan tubuh dalam waktu yang sesingkat mungkin (Mathews,1979 )
Gerakan bola volly yang memerlukan
kecepatan pada saat memukul bola smash.
4)
Keseimbangan
Adalah kemampuan seseorang untuk
mengendalikan organ-organ syaraf otot sehingga dapat mengendalikan
gerakan-gerakan dengan baik dan benar.
Gerakan bola volly yang memerlukan
keseimbangan adalah posisi kaki pada saat melakukan passing bawah, pada saat
melakukan smash dan pada saat melakukan service.
5)
Ketepatan
Adalah kekmapuan seseorang untuk
mengndalikan gerakan-gerakan bebas terhadap satu sasaran.
Gerakan yang memakai prinsip ketepatan
adalah pada saat smash dan servive.
6)
Keluntukan
Adalah kemampuan seseorang untuk dapat
melakukan gerak dengan ruang gerak yang seluas-luasnya dalam persendiannya.
Gerakan yang memakai prinsip kelentukan
adalah pada saat pergelangan tangan pada saat melakukan smash.
7)
Koordinasi
Adalah kemampuan seseorang yang
mengintegrasikan berbagai gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal.
|
8)
Daya
tahan
Adalah hasil kemampuan individu
memelihara gerakannya dalam kurun waktu tertentu.
Prinsip daya tahan di gunakan pada saat
situasi berlangsungnya permainan bola
volly.
E. SISTEM ENERGI
Gerakan-gerakan dalam
permainan bolavoli sangat anaerobik, dengan rata- rata rally berlangsung 7-9
detik. Setting, spiking, jumping, dan blocking semuanya adalah gerakan
anaerobic power. Para pemain juga dituntut selalu bergerak sepanjang satu
rally. Bola tidak dimainkan kurang dari 20 detik, bola dimainkan rata-rata 7
menit selama satu set. Bola tidak dimainkan rata-rata 17 menit dalam rata-rata
satu set (24 menit). Para pemain juga dituntut selalu bergerak sepanjang satu
rally. Karena dalam satu pertandingan butuh tiga kali kemenangan, apalagi pada
pertandingan yang kompetitif yang berjalan sampai lima set dan berlangsung
sampai beberapa jam akan menuntut adanya ketahanan aerobik. Permainan bolavoli
predominan (56 %) merupakan otot cepat (fast twitch fibers) akan tetapi
dibutuhkan kapasitas aerobik (aerobic capacity) yang tinggi (56 ml/kg).
Predominan sistem
energi yang digunakan berkaitan dengan pemilihan metode latihan. Dengan
mengetahui predominan sistem energi yang digunakan pada satu cabang olahraga,
dapat sebagai dasar pertimbangan dalam memilih dan menentukan metode
peningkatanya. Menurut Pyke (1991: 46) persentase energi predominan pada cabang
olahraga bolavoli apabila dilihat dari persentase penggunaan phosphate, lactic dan
aerobic yaitu phosphate 45%, lactic 15%, dan aerobic 40%. Sedang menurut Bompa
(1994: 28) persentase penggunaan energi dilihat dari penggunaan ATP, PC, LA dan
O2 persentasenya yaitu: ATP-PC-LA 40%, LA-O2 10% dan O2 50 %. Sedang perkiraan
predominan energi berdasarkan energi yang digunakan untuk gerak teknik cabang
olahraga bolavoli, bukan lamanya waktu pertandingan berlangsung menurut Fox,
Bower& Foss (1993: 290) persentase energi predominan pada cabang olahraga
dilihat dari penggunaan energi ATP, PC, LA dan O2 presentasenya yaitu: ATP-PC-LA
80%, LA-O2 5% dan O2 15 %. Selain komponen sistem energi predominan, juga
diperlukan kemampuan komponen biomotor sebagai pendukungnya. Biomotor adalah
terjadinya gerak pada manusia yang dipengaruhi oleh sistem lain yang ada dalam
dirinya. (Sumber: internet. http//Volleyball
Predominan Sytem Energy _ Endhine9685's Blog.htm)
|
F.
METODE
LATIHAN UNTUK PERMAINAN BOLA VOLLY
1. Program Latihan Lari
Latihan
lari sangat penting dan baik untuk mengasah kemampuan kerja jantung, paru paru,
dan kekuatan tungkai. Membiasakan pemain berlatih lari selama 40-60 menit tanpa
berhenti, yang dilakukan 3-4 kali seminggu, sangat baik untuk membina kemampuan
daya tahan aerobik dan kebugaran umum pemain.
2. Program
Latihan Senam
Bentuk-bentuk
latihan senam peregangan untuk seluruh bagian tubuh dan persendian harus
mendapat perhatian. Latihan peregangan hendaknya diselingi gerakan untuk
memperkuat bagian tubuh bagian atas dan bawah yang dilakukan secara bergantian.
3. Program
Latihan Loncat Tali
Latihan
ini sangat baik untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan serta
melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat. Proses
latihan dapat dilakukan dengan loncat satu kaki secara bergantian (seperti lari
biasa), loncat dua kaki, dan masih banyak bentuk variasinya.
4. Program Latihan Gabungan
|
5. Latihan Pemanasan
Banyak
pelatihan kurang memberikan perhatian khusus perihal peranan dan fungsi latihan
pemanasan yang benar dan betul. Latihan pemanasan yang dikemas dengan benar
akan memberikan pengaruh positif pada proses kerja organ tubuh, mekanisme
peredaran darah, dan pernapasan. Itu semua akan berpengaruh langsung untuk
kerja berat selanjutnya. Di samping itu, sangat penting untuk menghindari
terjadinya berbagai cedera otot, persendian, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya.
Pada
umumnya latihan pemanasan berbentuk: Lari jarak pendek yang bervariasi seperti
lari sambil angkat paha/lutut, lari mundur, lari maju dan ke samping.
Gerakan-gerakan senam yang bersifat mere-gang otot tungkai, paha belakang,
depan, lengan, pergelangan kaki, pinggang, otot bahu, dll. Kualitas peregangan
harus dilakukan dengan pelan sampai terasa terjadi proses peregangan pada
bagian otot dan persendian yang dilatih. Hindari melakukan gerakan sentak, yang
dapat menyebabkan rasa sakit pada otot atau persendian.
6. Latihan Pendinginan
Latihan
ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai upaya agar
bagian otot yang bekerja berat tadi kembali pada posisi rileks dan tidak kaku. Bentuk
latihannya adalah senam dan gerakan meregang. Kualitas latihan meregang,
khususnya untuk otot besar seperti paha belakang dan depan, ping-gang,
punggung, otot lengan, bahu, dada, dan berbagai persendian tubuh, harus
dicermati betul. Lakukan gerakan pendinginan ini dengan benar.
|
7.Latihan Power
Power termasuk pada komponen kondisi fisik, menurut
Harsono (1988 : 20) "Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan
kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat". Dari pengertian tersebut
tersirat bahwa kekuatan dan kecepatan merupakan unsur penting dalam power. Hal
ini sejalan dengan pendapat Harsono (1988 : 200) "Unsur penting dalam
power yaitu ; a). Kekuatan otot, dan b). Kecepatan otot dalam mengerahkan
tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan". (Sumber: internet. http//teknik-permainan-bola-voli.html)
Power berperan penting
untuk cabangolahraga yang mengerahkan tenaga dengan kuat, dengan cepat seperti
untuk nomor lompat dalam atletik, rnenendang, melempar, dan sebagainya.
Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat PBVSI (1995 : 59) bahwa “Penggunaan
power adalah : 1) untuk mencapai prestasi maksimal, 2) dapat mengembangkan
taktik bertanding dengan tempo cepat dan gerak mendadak, 3) memantapkan mental
bertanding atlet, 4) simpanan tenaga anaerobic cukup besar.” Baik tidaknya
power seseorang ditentukan oleh beberapa faktor.(Sumber: internet. http//teknik-permainan-bola-voli.html)
Faktor
tersebut menurut PBVSI (1995: 59) adalah :
·
Banyak sedikitnya macam fibril otot
putih (Phasic) dan atlet,
·
Ketentuan dan kecepatan otot atlet rumus
P = F x V, P = power, F= Force dan V = Vecolity
·
Waktu rangsangan maksimal 34 detik,
misalnya waktu rangsangan hanya 15 detik power akan lebih baik dibandingkan
dengan waktu rangsangan selama 34 detik.
·
Koordinasi gerakan yang harmonis antara
kekuatan dan kecepatan tergantung banyak sedikitnya zat kimia dalam otot (ATP)
dan penguasaan teknik gerak yang benar. Latihan power yang baik hams memenuhi
persyaratan sebagai ciri latihan explosive power.
Ciri latihan explosive
rnenurut PBVSI (1995 : 59) adalah sebagai berikut :
·
|
·
Gerakan latihan aktif, dinamis, dan
cepat
·
Gerakan-gerakan merupakan satu gerak yang
singkat, serasi dan utuh
·
Bentuk gerak bias cyclic maupun acyclic
·
Intensitas kerja sub maksimal atau
maksimal
8.Latihan squat jump
Latihan kondisi fisik
memegang peranan yang sangat penting dalam program latihan atlet, terutama
atlet pertandingan. Istilah latihan kondisi fisik mengacu kepada suatu program
latihan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan progresif, yang
tujuannya ialah untuk meningkatkan kemampuan fungsional dari seluruh system
tubuh agar dengan demikian prestasi atlet semakin meningkat.
Salah satu factor yang
mendukung kondisi fisik adalah kekuatan yaitu kemampuan untuk melakukan
kontraksi guna melakukan tegangan terhadap suatu tahanan. Sesuai dengan batasan
kekuatan (yaitu kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu
tahanan), maka latihan-latihan yang cocok untuk perkernbangan kekuatan adalah
latihan-latihan tahanan, dimana kita harus mengangkat, mendorong atau menarik
suatu beban.
Permasalahan penelitian yang timbul memerlukan komponen kondisi fisik salah satunya kekuatan dan dalam pelaksanaan latihannya dengan latihan Squat Jump. Tendangan T dalam olahraga pencak silat memerlukan kekuatan otot paba dan pangkal paha atau tungkai yang optimal untuk menghasilkan tendangan yang baik dan keras.
Permasalahan penelitian yang timbul memerlukan komponen kondisi fisik salah satunya kekuatan dan dalam pelaksanaan latihannya dengan latihan Squat Jump. Tendangan T dalam olahraga pencak silat memerlukan kekuatan otot paba dan pangkal paha atau tungkai yang optimal untuk menghasilkan tendangan yang baik dan keras.
Urutan gerak Squat Jump
adalah sebagi berikut :
·
Beban di pundak
·
Jongkok kemudian lompat di tempat
·
Lompat dengan setengah ketinggian
·
Kedua kaki bergerak bergantian ke depan
dan ke belakang.
|
Sekedar mengingatkan,
main karet pernah populer dikalangan anak angkatan 70-an hingga 80-an.
Permainan skipping ini menjadi favorit saat "keluar main" di sekolah
dan setelah mandi sore di rumah. Sekarang, "main karet" mulai dilirik
kembali antara lain karena ada sekolah dasar menugaskan murid-muridnya membuat
roncean tali dari karet gelang untuk dijadikan sarana bermain dan berolahraga.
Cara bermainnya masih
tetap sama, bisa dilakukan perorangan ataupun berkelompok. Jika hanya bermain
seorang diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada tiang, batang pohon atau
pada apa pun yang memungkinkan, lalu melompatinya, Permainan secara soliter
bisa juga dengan cara skipping, yaitu memegang kedua ujung tali kemudian
mengayunkannya melewati kepala dan kaki sambiI melompatinya.
Jika bermain secara
berkelompok biasanya melibatkan minimal 3 anak. Dua anak akan memegang ujung
tali; satu di bagian kiri, satu anak lagi di bagian kanan untuk meregangkan
atau mengayunkan tali. Lalu anak lainnya akan melompati tali tersebut. Aturan permainannya
simpel; bagi anak yang sedang mendapat giliran melompat, lalu gagal melompati
tali, maka anak tersebut akan berganti dari posisi pelompat menjadi pemegang
tali. Alat yang dibutuhkan cukup sederhana. Bisa berupa tali yang terbuat dari
untaian karet gelang atau tali yang banyak dijual di pasaran yang dikenal
dengan tali skipping.
Manfaat Skipping
Beberapa perkembangan
anak yang dapat distimulasi dengan permainan skipping ini:
·
Motorik Kasar
Main skipping merupakan suatu kegiatan
yang baik bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih terampil, karena bias
belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang memerlukan
keterampilan tersendiri. Lama kelamaan, bila sering dilakukan, anak dapat
tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi,
kuat serta terlatih. Skipping juga dapat membantu mengurangi kejadian obesitas
pada anak
·
|
Sumber:
internet. http//teknik-permainan-bola-voli.html
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teknik dasar permainan bola volly diantaranya yaitu
servis, passing, smash dan blok. Servis merupakan teknik awal dalam memulai
sebuah permainan, passing gerakan menerima bola untuk dikembalikan kepada
lawan, smash adalah pukulan menyerang yang ditujukan kepada lawan main dan blok
adalah gerakan yang dilakukan yang bertujuan untuk menghalangi bola dari lawan
sehingga tidak membobol daerah pertahanan.
Keadaan fisik dan motorik dalam bola volly diantaranya
yaitu mempunyai postur tubuh yang ideal serta unsur kondisi fisik didalamnya
yaitu kekuatan, daya ledak, kecepatan, keseimbangan, ketepatan, kelentukan,
koordinasi dan daya tahan. Sistem energi predominan pada bola volly adalah
sistem energi anaerobic dengan serabut otot cepat / fast tuick (putih).
B. SARAN
Penulis merasa adanya kekurangan
dalam makalah ini. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini
bermanfaat, terutama bagi mahasiswa/i Fakultas ilmu keolahragaan dengan mata
kuliah Kinesiologi dan Biomekanika olahraga.
|
DAFTAR PUSTAKA
Bafirman, 2013. Fisiologi olahraga, Malang: Wineka Media.
http://teknik-permainan-bola-voli.html
http://Bola voli - /Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas.htm
|
Betway Casino & Resort, Las Vegas, Nevada, US - Mapyro
BalasHapusMapYRO Hotels. 파주 출장안마 Casino. Casino. Hotel. Casino. Resort. 수원 출장샵 Casino. Hotel. Hotels. 논산 출장샵 Casinos. Casino. 경상남도 출장안마 Hotel. Resort. Casino. 이천 출장마사지